Rabu, 27 Oktober 2010

Tsunami di mentawai Sumatra barat

Tsunami di Mentawai 25 Oktober 2010, 380 Orang Dilaporkan Hilang

TEMPO Interaktif, MENTAWAI - Korban gempa berkekuatan 7,2 skala richter di wilayah Sumatera Barat menyebabkan tsunami di kepulauan Mentawai terus bertambah. Menurut Ketua DPRD Mentawai Hendri Dori Satoko dia mendapat laporan dari lapangan, sebanyak 40 orang tewas dan 380 orang dinyatakan hilang. "Saat ini tim SAR masih mencari korban yang hilang," kata Satoko seperti dikutip Reuters.

Jumlah korban yang tewas maupun yang hilang masih simpang siur. Menurut Hardimansyah, pegawai Departemen Kelautan yang bertugas di sana, seluruh bangunan di desa Betu Monga, Mentawai hancur. "Sebanyak 200 orang tinggal di desa itu, 40 orang telah ditemukan sedangkan 160 orang hilang," kata Hardimansyah.

Selain di Malakopa, ada satu orang yang tewas dan dua lainnya hilang. Hardimansyah mengatakan sebanyak 80 persen rumah di daerah tersebut hancur sedangkan persediaan makanan sangat terbatas.

Salah seorang polisi setempat, Ronald mengatakan polisi telah membuat tenda-tenda darurat. "Para korban tsunami sangat butuh tempat untuk berteduh, mereka juga butuh makanan," ujarnya. "Saat ini curah hujan masih besar dan angin sangat kencang."

Gempa 7,2 skala Richter yang mengguncang Pulau Pagai Selatan di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, pukul 21:42:25 WIB Senin (25/10), ternyata menimbulkan tsunami, meski hanya 1 hingga 1,5 meter.

Sebelumnya, korban tewas akibat tsunami yang menerjang Pulau Pagai Selatan, Pulau Pagai Utara dan Pulau Sipora di Kepulauan Mentawai bertambah menjadi 31 orang. Data ini didapat dari Yayasan Citra Mandiri (YCM), NGO lokal yang memiliki jaringan di hampir semua dusun dan desa di Kepulauan Mentawai.

Direktur Eksekutif Yayasan Citra Mandiri Roberta Sarokdok mengatakan dari data yang dikumpulkan anggota YCM di Pulau Pagai Utara, Pulau Pagai Selatan dan Pulau Sipora 31 warga tewas dan 193 hilang, serta ratusan rumah hancur akibat hantaman tsunami. “Anggota kami di lapangan mengumpulkan data ini, warga tewas dan hilang karena terkena tsunami,” kata Roberta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar