Jumat, 05 November 2010

Gunung merapi meletus lagi



Merapi meletus lagi jum'at 5-11-2010, Sebagian abu vulkanik yang menyebar di kecamatan Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, mengandung SI 02/silika. Bahan ini, menurut para relawan, mengandung bahan yang mirip dipakai pada industri kaca.
"Bahan ini merupakan glass hard yang sangat halus, tetapi jika dilihat dengan mikroskop, tepi dan ujungnya itu runcing," kata Goro Hendratmo, Koordinator Relawan Posko Van Lith, Muntilan.
Menurut Goro, abu vulkanik itu dapat merobek jaringan paru-paru jika terhirup oleh manusia. Selain itu, jika abu vulkanik berkontak langsung dengan mata dapat merusak kornea mata.Beliau juga menghimbau kepada relawan dan pengungsi di sini agar selalu pakai masker, kalau perlu kacamata karena ini abunya tidak baik untuk badan.
Saat ini kondisi di Muntilan, menurut Goro, sangat memprihatinkan. Ketebalan abu vulkanik di Muntilan mencapai 5 sentimeter. Pohon-pohon pun banyak yang tumbang karena tidak kuat menahan abu yang menghinggapi pohon.
kemungkinan sampai sebulan ke depan kondisi masih seperti ini. Sekarang semua sekolah sudah diliburkan juga.
Para pengungsi di Muntilan saat ini tersebar di banyak posko pengungsian. Pengungsi terbanyak berada di asrama sekolah Pangudi Luhur Van Lith, Muntilan, berjumlah lebih dari 1.000 jiwa.Pakai empat barak Van Lith. Selain di Van Lith, pengungsi ada juga di Ponpes Muhammadiyah, SMK Pangudi Luhur, Dinas Perikanan.

Rabu, 27 Oktober 2010

Ditemukan, Planet Mirip Bumi yang Layak Huni

VIVAnews - Hasil pengamatan observatorium MW Keck di Hawaii, Amerika Serikat, selama 11 tahun membuahkan hasil. Para ilmuwan menemukan sebuah planet yang paling mirip dengan Bumi. Planet itulah kemungkinan bisa dihuni manusia.

Seperti dilansir Telegraph.co.uk, 29 September 2010, sebuah tim 'pemburu planet' menamai planet yang paling mirip dengan Bumi itu dengan nama Gliese 581g.

Planet yang ukurannya hampir sama dengan Bumi itu mengorbit dan berada di tengah 'zona huni perbintangan'. Peneliti juga menemukan zat cair dapat eksis di permukaan planet itu.

Ini akan menjadi planet paling mirip Bumi yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Ini juga merupakan planet pertama yang paling berpotensi dihuni manusia.

"Temuan kami ini sangat menarik dan menawarkan kemungkinan bahwa planet ini berpotensi untuk dihuni," kata Profesor Steven Vogt di University of California.

Sebelumnya, Badan Antariksa AS (NASA) juga menemukan planet mirip bumi, Kepler 9.

Gliese 581g ditemukan berdasarkan observasi yang dilakukan menggunakan teknik tercanggih yang dikombinasikan dengan teleskop 'kuno'.

Yang paling menarik dari dua planet Gliese 581g adalah, dia memiliki massa tiga sampai empat kali dari Bumi dan periode orbit hanya di bawah 37 hari. Volume massa itu menunjukkan bahwa planet itu kemungkinan merupakan planet berbatu dengan permukaan tertentu. Itu juga menunjukkan bahwa planet itu memiliki gravitasi yang cukup.

Gliese 581g terletak dengan jarak 20 tahun cahaya dari Bumi, tepatnya berada di konstelasi Libra. Posisi planet ini, satu sisi selalu menghadap bintang dan memiliki suhu panas yang memungkinkan manusia untuk berjemur secara terus-menerus di siang hari. Di bagian samping yang menghadap jauh dari bintang, berada dalam kegelapan yang terus-menerus.

Para peneliti memperkirakan rata-rata suhu permukaan planet ini antara -24 dan 10 derajat Fahrenheit atau -31 sampai -12 derajat Celsius. Suhunya akan sangat terik saat posisinya menghadap bintang dan bisa terjadi pembekuan saat sedang gelap.

Menurut Profesor Vogt, gravitasi di permukaan planet itu hampir sama atau sedikit lebih tinggi dari Bumi, sehingga orang dapat dengan mudah berjalan tegak di planet ini.

"Faktanya, kami mampu mendeteksi planet ini begitu cepat dan sangat dekat. Ini memiliki arti bahwa planet seperti ini benar-benar berciri umum, seperti Bumi," jelasnya.

Prof Vogt dan Paul Butler, dari Carnegie Institution di Washington, mengatakan temuan-temuan baru tim itu dilaporkan dalam sebuah makalah yang akan diterbitkan dalam Jurnal Astrophysical.

GUNUNG BERAPI BAWAH LAUT INDONESIA



Menurut terjemahan bebas dari wikipedia, Sea Mount atau Gunung Laut adalah sebuah gunung yang naik dari dasar laut yang tidak sampai naik hingga permukaan air (permukaan laut), dan dengan demikian bukanlah juga sebuah pulau. Umumnya ditemukan terbentuk dari proses pembentukan gunung berapi dan muncul pada kedalaman mulai dari 1000-4000 meter dari kedalaman dasar laut. Setidaknya terdapat sebanyak 30.000 gunung laut yang tersebar di seluruh dunia, dan hanya beberapa saja yang telah dipelajari.

Umumnya Gunung Laut terisolasi dan berbentuk kerucut dan berasal dari proses vulkanik. Mempelajari secara khusus gunung laut sangatlah menarik, karena memuat beberapa alasan:

* Tingkat keanekaragaman hayati pada gunung laut (sea mount) sangat bervariasi dan beranekaragam, juga sebagai batu loncatan untuk penyebaran spesies pesisir.
* Bisa juga disebut sebagai lokasi yang sedang berproduksi tinggi yang sangan penting dalam mendukung aktifitas komersial dibidang pertambangan dan karang perikanan.
* Tetapi juga termasuk ekosistem yang rapuh, sehingga perlu dijaga dengan ketat terhadap upaya-upaya perusakan habitat.

Jenis Gunung Laut

Terdat pembagian beberapa jenis gunung laut, adalah:

* Gunung Laut (seamount), dengan ciri ketinggian lebih dari 1000 meter (1km) dari dasar laut.
* Bukit - dengan ketinggian kurang dari 1000 meter dari dasar laut
* Pinnacle - berbentuk pilar yang lebih kecil.

Sebaran dan Kelimpahan Gunung Laut di Dunia

Gunung laut, didunia dapat ditemukan pada semua cekungan di laut, dengan distribusi yang cukup bervariasi dalam ruang dan waktu, dan dapat ditemukan pada bagian kerak samudra. Hampir setengah dari gunung laut di dunia ditemukan pada Samudra Pasifik dan sisanya tersebar pada bagian Atlantik dan Samudera Hindia.

Menurut Encyclopedia of Earth, memperkirakan sebaran gunung laut di dunia berkisar 100.000 gunung laut yang memiliki ketinggian diatas 1000 meter, dan ribuan lainnya jika dihitung di bawah ketinggian 1000 meter. Perkiraan ini didasarkan dengan penggunaan satelit dengan memeriksa altimetry anomali gravitasi di bawah permukaan laut. Namun keterbatasan cara ini untuk memperkirakan yang kecil dan di kedalaman laut, sehingga masih terbatas untuk memperkirakan jumlah yang sebenarnya.
Gunung Berapi Bawah Laut di Indonesia

Belum banyak memang informasi dan data yang menyebutkan secara lengkap tentang gunung bawah laut di indonesia, menjadi prioritas menjadi pengamatan secara khusus adalah gunung berapinya, mengingat dampak yang disebabkan jika meletus. Lebih-lebih pada tahun-tahun ini Indonesia mengalami begitu banyak musibah yang disebabkan oleh bencana geologi.
Di perairan Sulawesi Utara yang dinyatakan masih aktif adalah Gunung Submarine yang berada di bawah laut sebelah barat Pulau Marore yang pernah meletus pada tahun 1922, juga Gunung Mahangetang (BanuaWalu) yang tidak jauh dari Pulau Mahangetang.

Selain itu, diperairan Banda ada Gunung Niuwewerker (1927) dan Emperor of China. Gunung Api bawah laut lainnya adalah Gunung Hobal (1999) di perairan Nusa Tenggara Timur, secara administratif gunung Hobal berada di Kecamatan Atedai, Kabupaten Flores bagian Timur, Nusa Tenggara Timur, Pulau Lembata (nama lain Pulau Lomblem)
Lebih Dekat dengan Gunung Api Bawah Laut

Dari beberapa penelitian dan survei kelautan, sebagian besar gunung api yang telah terdeteksi berada di kedalaman puluhan hingga ribuan kilometer sehingga hanya dapat diselami dengan bantuan alat berteknologi khusus. Di antara banyak gunung berapi terdapat dua gunung yang berada di perairan cukup dangkal.

Salah satunya di Pulau Mahengetang, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Banua Wuhu, demikian masyarakat setempat menyebut gunung itu, berada hanya 300 meter dari sisi barat daya Pulau Mahengetang. Titik kepundan gunung ditandai oleh keluarnya gelembung di antara

bebatuan di kedalaman 8 meter. Suhu air rata-rata di sana 37-38 derajat celsius.

Di sejumlah lubang, keluar air panas yang tampaknya mampu membuat tangan telanjang melepuh bila coba-coba merogoh ke dalamnya. Saya hanya sempat menyelam dua kali di sini. Pertama, karena terlalu sore, pasang telah naik dan arus cukup kuat. Keesokan harinya kami turun tepat saat arus mati, yaitu masa antara pergantian arus pasang dan surut. Saat itu kami dapat menjelajahi topografi Banua Wuhu berupa bukit dan lembah tumpukan bebatuan berukuran besar.

Kehidupan biota laut juga tak kalah menarik, koloni terumbu karang yang rapat dan sehat terhampar di kedalaman 10 meter hingga 20 meter. Konon terdapat lorong bawah laut yang tembus dua arah. Masyarakat setempat menyelenggarakan upacara tulude setiap akhir Januari. Dua minggu sebelum ritual tersebut, seorang tetua adat akan menyelam dengan membawa piring putih berisi emas ke lorong tersebut sebagai persembahan agar Banua Wuhu tidak murka.
Seamount, Si Gunung Raksasa dibawah laut (Proses Terbentuknya)


Melanjutkan dongeng sebelumnya tentang Seamount atau mudahnya disebut saja gunung laut. Gunung laut ini didunia ada lebih dari 30 000 gunung laut yang ada dibawah samodra. Namun kebanyakan gunung laut ini berupa gunung api yang sudah mati atau sudah tidak aktif lagi.
Terbentuknya Gunung Laut

Secara mudah gambar dibawah ini memperlihatkan bagaimana terbentuknya seamount atau gunung laut. Cara plaing mudah barangkali adalah dengan melihat proses tektonik lempeng (plate tectonic) seperti gambar paling atas itu.

Di Daerah pemekaran samodra terjadi proses keluarnya material dari mantel atas yang keluar seperti keluarnya gelembung air pada saat mendidih. Arus berputarnya ini disebut arus konveksi. Persis arus air ketika merebus air. Kalau merebus air yang keluar itu gelembung udara, tetapi ini yang keluar material dari lapisan mantel atas yang cair.

Yang berwarna merah-biru dibawah ini merupakan kerak samodra. Sedangkan yang hijau disebut kerak benua. Kerak samodra ini selalu bertambah atau bergerak karena ada pembentukan kerak baru pada zona pemekaran samodra.
1. Pada saat keluar tentusaja ada yang berukuran besar dan membentuk sebuah gunung api bawah laut.
2. Gunung api bawah laut ini terbentuk diatas kerak samodra dan terus terbawa oleh kerak samodra menuju zona penunjaman disebelah kanan.

3. Semakin jauh dari zona pemekaran, tentusaja material mantel yang cair dan panas ini kehilangan suhunya. sehingga membentuk seamount atau gunung laut yang seringkali berupa gundukan yang tidak lagi berupa gunung api yang aktif.
4. Ketika mendekati zona penunjaman tentusaja bagian atas dari kerak samodra ini akan bergesekan dengan kerak benua. Gesekan ini menimbulkan panas dan sering menyebabkan batuan pembentuk kerak samodra ini meleleh. Batuan yang meleleh dan cair ini akan keluar membentuk gunung api seperti yang kita lihat di rentetan Gunung Api sepanjang bagiam barat Sumatra, hingga bagian selatan Jawa. Termasuk Gunung Merapi, Semeru dan gunung api yang lain yang masih aktif.
Seamount (gunung laut) kebanyakan sudah tidak berupa gunung api aktif.
Karena biasanya gunung laut itu tidak lagi mendapatkan pasokan panas, maka materialnya tidak lagi berupa material cair panas seperti sumber dapur magma. Coba bandingkan dengan gunung api di sebelah kanan (pada pinggiran kerak benua) dimana terdapat pasokan material panas hasil gesekan antara kerak samodra dengan kerak benua.

Dengan demikian keberadaan gunung laut atau seamount ini tidak perlu ditakutkan berlebihan tetapi harus diperhatikan. Atau lebih tepatnya harus ditelaah dan diteliti, dan dimengerti. Hal ini bukan hanya karena kebencanaan, namun juga karena adanya ‘harta diseputar seamount ini !

Dimana saja Gunung laut (Seamount) disekitar Indonesia ?

Sebenernya banyak sekali seamount yang ada di sekitar Indonesia. Yang terkenal adalah yang berada disebelah selatan Jawa. Salah satu gunungnya ada yang muncul kepermukaan membentuk Pulau Krismas, atau Pulau Natal atau Christmas Island. Pulau ini sangat terkenal sebagai tujuan wisata. Daerah Pulau Natal ini memang tidak termasuk teritorial Indonesia, bahkan masuk Australia.

Pulau Natal atau Chrismas Island, merupakan sebuah kompleks gunung laut (seamount) yang sangat besar. Kompleks Gunung Laut ini memiliki arti khusus dalam proses alam baik keberagaman biologi maupun fisik.

Daerah dangkal dikelilingi lautan dalam ini sering merupakan daerah berkumpulnya ikan-ikan laut karena daerah ini seringkali ditumbuhi karang-karang karena airnya jernih, jauh dari populasi manusia sehingga jauh dari sampah dan polusi. Dengan demikian perlu penelitian khusus untuk mengetahui biodiversity (keberagaman hayati) di lingkungan kompleks gunung laut ini. Keberadaan biodiversity (keberagaman hayati) diseputar gunung laut ini ada harta berupa ikan dan karang yang harus dijaga lingkungannya.

Selain itu gunung laut ini bentuknya sangat tidak merata, sehingga ketika kerak samodra ini menabrak kerak benua, maka akan terjadi ganjalan. Nah ganjalan ini menjadikan proses gempa yang unik.

Gunung merapi meletus, mbah Marijan meninggal


Gunung Merapi Meletus

Asap putih sulfur keluar dari puncak Gunung Merapi, Jumat (22/10). Status Gunung Merapi dinaikkan menjadi siaga dari status sebelumnya waspada dikarenakan deformasi, gempa vulkanik, gas vulkaniknya mengalami peningkatan yang sangat signifikan sejak beberapa hari lalu.


TEMPO Interaktif, YOGYAKARTA - Gunung berapi aktif di Indonesia, Merapi meletus dengan mengeluarkan awan panas yang tercatat sejak pukul 17.02 WIB. " Sejak 17.02 WIB hingga 17.34 WIB terjadi empat kali awan panas dan sampai sekarang awan panas terus muncul susul menyusul tidak berhenti" kata Surono, Kepala Pisat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi di Yogyakarta, Selasa 26 Oktober 2010.

Menurut dia, munculnya awan panas tersebut menjadi tanda sebagai erupsi Gunung Merapi. Awan panas pertama yang muncul pada pukul 17.02 WIb mengarah ke barat. Namun awan panas yang berikutnya tidak dapat terpantau dengan baik karena kondisi cuaca di puncak Merapi cukup gelap dan hujan.

Sirine bahaya di Kaliurang, Sleman berbunyi pada pukul 17.57 WIB. Pada pukul 18.05 WIB Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta menarik semua petugas dari pos pengamatan.

" Pada 2006, awan panas terjadi selama tujuh menit. Namun pada tahun ini, awan panas sudah terjadi lebih dari 20 menit" katanya.

Lamanya awan panas tersebut, lanjut dia, menunjukkan energi yang cukup besar. Pada pukul 18.00 WIB terdengar letusan sebanyak tiga kali yang terdengar dari pos Jrakah dan pos Selo yang disusul dengan asap membumbung setinggi 1,5 kilometer mengarah ke selatan. " Tipe letusan Merapi dipastikan eksplosif" ujarnya.

Tsunami di mentawai Sumatra barat

Tsunami di Mentawai 25 Oktober 2010, 380 Orang Dilaporkan Hilang

TEMPO Interaktif, MENTAWAI - Korban gempa berkekuatan 7,2 skala richter di wilayah Sumatera Barat menyebabkan tsunami di kepulauan Mentawai terus bertambah. Menurut Ketua DPRD Mentawai Hendri Dori Satoko dia mendapat laporan dari lapangan, sebanyak 40 orang tewas dan 380 orang dinyatakan hilang. "Saat ini tim SAR masih mencari korban yang hilang," kata Satoko seperti dikutip Reuters.

Jumlah korban yang tewas maupun yang hilang masih simpang siur. Menurut Hardimansyah, pegawai Departemen Kelautan yang bertugas di sana, seluruh bangunan di desa Betu Monga, Mentawai hancur. "Sebanyak 200 orang tinggal di desa itu, 40 orang telah ditemukan sedangkan 160 orang hilang," kata Hardimansyah.

Selain di Malakopa, ada satu orang yang tewas dan dua lainnya hilang. Hardimansyah mengatakan sebanyak 80 persen rumah di daerah tersebut hancur sedangkan persediaan makanan sangat terbatas.

Salah seorang polisi setempat, Ronald mengatakan polisi telah membuat tenda-tenda darurat. "Para korban tsunami sangat butuh tempat untuk berteduh, mereka juga butuh makanan," ujarnya. "Saat ini curah hujan masih besar dan angin sangat kencang."

Gempa 7,2 skala Richter yang mengguncang Pulau Pagai Selatan di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, pukul 21:42:25 WIB Senin (25/10), ternyata menimbulkan tsunami, meski hanya 1 hingga 1,5 meter.

Sebelumnya, korban tewas akibat tsunami yang menerjang Pulau Pagai Selatan, Pulau Pagai Utara dan Pulau Sipora di Kepulauan Mentawai bertambah menjadi 31 orang. Data ini didapat dari Yayasan Citra Mandiri (YCM), NGO lokal yang memiliki jaringan di hampir semua dusun dan desa di Kepulauan Mentawai.

Direktur Eksekutif Yayasan Citra Mandiri Roberta Sarokdok mengatakan dari data yang dikumpulkan anggota YCM di Pulau Pagai Utara, Pulau Pagai Selatan dan Pulau Sipora 31 warga tewas dan 193 hilang, serta ratusan rumah hancur akibat hantaman tsunami. “Anggota kami di lapangan mengumpulkan data ini, warga tewas dan hilang karena terkena tsunami,” kata Roberta.

Kamis, 19 Agustus 2010

Sebuah Pulau Es Raksasa Mengancam

STOCKHOLM, KOMPAS.com — Sebuah pulau es seluas 260 km2, lima kali luas Jakarta Pusat, yang lepas dari gletser Petermann, Greenland, melintasi Lautan Arctic, Rabu (11/8/2010). Bisa dibayangkan, apabila seluruh es Greenland mencair, bisa menaikkan permukaan air dunia 6 meter. Jakarta Utara bisa tenggelam jika permukaan laut naik 2-3 meter.

Pulau es yang sedang "berenang" di Lautan Arctic itu segera memasuki tempat terpencil yang disebut Selat Nares, sekitar 620 km selatan Kutub Utara, yang memisahkan Greenland dan Pulau Ellsemere, Kanada. Dalam skenario terburuk, bongkahan es raksasa itu bisa saja mencapai perairan yang ramai dilalui kapal di mana bongkahan es Greenland serupa pada tahun 1912 menghancurkan Titanic.

"Pulau es itu sangat besar sehingga mustahil bisa menghentikannya," kata Hon-Ove Methie Hagen, glasiologis dari Universitas Oslo.

Jika pulau es setebal Empire State Building di New York ini memasuki Selat Nares sebelum beku musim dingin (bulan depan), lintas kapal di sekitar Kanada akan terusik. Dan, jika bongkahan es raksasa itu mengalir ke selatan akibat didorong arus, lalu mencapai pantai timur Kanada, perairan yang sibuk, pengiriman minyak dari Newfoundland akan terganggu.

Pulau es itu amat berbahaya bagi anjungan minyak Grand Banks di lepas pantai Newfoundland, Kanada. "Dari sanalah bisa menjadi titik awal bencana besar," kata Mark Drinkwater dari Badan Antariksa Eropa.

Daya dorong pulau es itu sangat kuat, dapat menyapu anjungan minyak lepas pantai serta kapal-kapal yang ada di depannya. Benturan yang ditimbulkannya pun dapat menyebabkan kerusakan parah. Jika es itu mencair, berpotensi menaikkan permukaan laut global setinggi 20 kaki atau 6 meter!

Pulau es itu pertama kali terlihat lewat satelit oleh seorang peramal es dari Kanada, Tudy Wohllenben, Kamis (5/8/2010). Debit air segar jika es itu meleleh bisa memasok kebutuhan air bagi seluruh warga Amerika Serikat selama 120 hari atau empat bulan.

Canadian Ice Service memperkirakan, laju bongkahan es itu memakan waktu satu atau dua tahun mencapai pesisir timur Kanada. Kemungkinan juga akan pecah menjadi potongan-potongan kecil akibat menabrak gunung es dan pulau-pulau karang. Bongkahan-bongkahan itu juga akan roboh atau mencair akibat angin dan gelombang. "Tapi bongkahan hasil pecahan itu terbilang cukup besar," kata Trudy Wohllenben.

Reuters melaporkan, peristiwa lepasnya pulau es dari gletser Petermann, Kutub Utara, ini merupakan fenomena alam terbesar dalam kurun 28 tahun. Terakhir terjadi pada tahun 1962 ketika Ward Hunt Ice Shelf, Greendland, membentuk sebuah pulau.

Para ilmuwan Amerika Serikat mengatakan, sulit mengklaim robohnya bongkahan es raksasa itu akibat pemanasan global sebab rekaman tentang air laut di sekitar gletser itu tersimpan sejak 2003. Aliran air laut di bawah gletser menjadi penyebab utama lepasnya pulau es dari Petermann, Greenland

Penemuan Bayi Matahari di Tata Surya Kita



Teleskop Herschel milik Badan Luar Angkasa Eropa (The European Space Agency/ ESA) menangkap embrio bintang baru di tata surya kita, para peneliti dunia menyebutnya sebagai Matahari baru.

Menurut laman stasiun televisi BBC, 6 Mei 2010, citra gelembung gas yang disebut RCW 120 itu dirilis beberapa hari menjelang peringatan satu tahun peluncuran teleskop Herschel ke orbit. ESA meluncurkan teleskop Herschel pada 14 Mei 2009. Detektor inframerah milik Herschel mampu melihat materi bersuhu rendah yang bisa melahirkan bintang. Citra seperti RCW 120 akan membantu menjelaskan bagaimana proses sebuah bintang raksasa terbentuk.

Calon bintang raksasa dalam citra teleskop tersebut tampak seperti sebuah gumpalan putih di tepi bawah gelembung. Ukuran Matahari baru tersebut akan lebih besar dari Matahari saat ini. Embrio itu diperkirakan bisa tumbuh menjadi salah satu bintang terbesar dan yang paling cerah di galaksi dalam ratusan ribu tahun mendatang

Para peneliti mensinyalir calon bintang besar ini memiliki massa sekitar delapan hingga sepuluh kali lebih besar dibanding massa Matahari, dan dikelilingi begitu banyak material. Jika ada banyak gas dan debu berjatuhan di embrio bintang baru tersebut maka objek baru luar angkasa ini mempunyai potensi untuk menjadi salah satu objek raksasa dalam Galaksi Bima Sakti.

Peneliti juga mengatakan, jika saja ini terjadi maka kehadiran dari bintang baru pesaing dari matahari tersebut dapat mempengaruhi keadaan lingkungan sekitar.

Ilmuwan Herschel, Dr. Annie Zavagno, dari Laboratoire d’Astrophysique de Marseille menyatakan, “Ini merupakan bintang besar yang mengontrol evolusi kimia dan kedinamisan galaksi”.

Dia menambahkan, “Ini merupakan bintang besar yang menciptakan elemen berat seperti besi dan elemen-elemen tersebut akan berada di ruang antar bintang. Dan karena bintang-bintang besar mengakhiri hidup mereka dengan ledakan supernova, mereka juga menyuntikkan energi besar ke galaksi.”

Embrio bintang baru cikal bakal bayi matahari ini bisa terbentuk dengan sempurna menjadi seperti matahari dengan jarak waktu sekitar 100 tahun lagi. Wah gak kebayang kalau ada dua matahari di tata surya kita, bagaimana panasnya?

Sabtu, 07 Agustus 2010

Indonesia terkena tsunami matahari 2013


“Pada 2012 hingga 2015 bintik matahari diperkirakan mencapai titik yang sangat banyak dan itu akan memicu banyak ledakan,” ujar Dra Clara Yono Yatini, MSc, Kepala Bidang Aplikasi Geomagnet dan Magnet Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), di sela-sela sosialisasi fenomena cuaca antariksa 2012-2015 di Denpasar, Bali.
Namun, menurutnya, masyarakat tidak perlu khawatir karena badai matahari tidak akan menghancurkan peradaban dunia. “Dampak badai matahari hanya merusak sistem teknologi saja,” tegas Clara Yono.

Dampak badai matahari 2013 cuma sistem teknologi yang terpengaruh, misalnya, rusaknya satelit sehingga mengganggu jaringan komunikasi. Dampak lainnya dari badai matahari ini juga dapat mengganggu medan magnet bumi. Seperti tahun 1989 saat badai matahari menyerang Kanada, jelas Clara, terjadi pemadaman listrik karena trafo di pusat jaringan listrik terbakar akibat arus yang sangat besar di bawah permukaan bumi.

Badai matahari ini dapat diantisipasi agar tidak menimbulkan kerusakan, seperti mematikan sementara jaringan satelit dan jaringan listrik pada saat terjadi badai matahari.

Selain itu efek akibat aktivitas puncak matahari ini menyebabkan terjadinya perubahan iklim. Suhu bumi akan meningkat dan iklim berubah. Partikel-partikel matahari yang menembus lapisan atmosfer bumi akan mempengaruhi cuaca dan iklim bumi. Dampak yang paling ekstrim menyebabkan kemarau panjang. “Ini yang masih dikaji para peneliti,” ujar Clara.

Selain itu, Indonesia akan mendapat dampak paling parah akibat badai matahari ini, karena lapisan ozon disekitar Indonesia yang paling tipis

Selasa, 03 Agustus 2010

Indonesia miliki peta baru resiko gempa



JAKARTA--Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki potensi tinggi terjadi gempa bumi memerlukan persiapan dan penanganan bila kejadian alam itu terjadi. Saat ini Indonesia telah memiliki peta bahaya gempa baru yang disusun oleh tim revisi peta gempa Indonesia dengan menggunakan pendekatan probabilitas di batuan dasar.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, dalam paparan hasil kerja tim yang berlangsung di ruang rapat gedung Annex Bina Graha Jakarta, Jumat siang. "Hasil peta ini akan diakomodasi dalam revisi SNI 03-1726-2002," kata Djoko Kirmanto. Peta ini digunakan untuk memperkirakan besarnya beban gempa guna perencanaan infrastruktur tahan gempa.

Setelah menjadi standar nasional, diharapkan semua infrastruktur yang akan dibangun dan di masa mendatang, termasuk bendaungan, mengacu pada peta tersebut sehingga mampu menahan gaya gempa yang mungkin terjadi. Dengan demikian infrastruktur lebih aman serta korban jiwa dan kerugian materiil bisa diminimalkan. Peta gempa juga bisa digunakan untuk mendidik masyarakat memahami gaya gempa yang dihadapi.

Sementara itu ketua tim, Masyhur Irsyam, mengatakan walaupun peta gempa dikembangkan berdasarkan data dan metodologi terkini, namun ke depan masih perlu disempurnakan terus-menerus karena masih banyak penelitian yang perlu dilakukan. "Perlu studi baru untuk mengurangi potensi bahaya gempa yang lebih besar mengingat peristiwa Aceh memiliki kekuatan lebih besar dari yang diperhitungkan semula," kata guru besar dari Institut Teknologi Bandung itu.

Indonesia pada 2002 telah memiliki standar bangunan dan infrastruktur tahan gempa disebut SNI 03-1726-2002.
Peta baru ini memperbaiki beberapa hal dari peta gempa yang lama yang digunakan dalam SNI 2002 karena menggunakan prosedur baru dalam membuat analisis probabilitas bahaya seismik yang digunakan oleh United States Geological Survey (USGS) atau Survei Geologi Amerika Serikat.

Peta analisis probabilitas bahaya seismil merupakan peta tentang nilai percepatan tanah maksimum di batuan dasar sebagai potensi bahaya getaran gempa di suatu wilayah yang diakibatkan oleh sumber-sumber gempa di sekitarnya. Dengan menghitung potensi percepatan tanah di batuan dasar, data dalam peta diharapkan bisa bermanfaat untuk keperluan perancangan bangunan tahan gempa, jembatan dan perencanaan wilayah.

Mereka yang terlibat dalam tim revisi gempa ialah Prof Masyhur Irsyam dari ITB, Dr. I Wayan Sengara dari ITB, Fahmi Aldiamar,ST,MT dari Departemen PU, Ir. M.Ridwan Dpl,E.Eng dari Departemen PU, Ir.Engkon K Kertapati dari Badan Geologi, Danny H Natawidjaja dari LIPI, Prof.Sri Widiyantoro (ITB), Wahyu Triyoso,PhD dari ITB, Drs. Suhardjono dari BMKG, Dr. Irwan Meilano dari ITB dan Ir.M Asrurifak MT dari ITB.

Sabtu, 10 Juli 2010

Badai matahari

Badai matahari terbentuk karena terjadinya gejolak di atmosfer matahari yang dipicu terbentuknya bintik hitam. Kondisi ini dapat mengakibatkan loncatan api / solar flare yang materinya dapat terlontar ke Bumi. Ketika materi tersebut melintas di atmosfer Bumi, maka terjadilah Aurora dan badai elektromagnetik.
Partikel dari badai Matahari tersebut diperkirakan sampai ke Bumi pada tahun 2011-2012. Partikel bermuatan listrik ini dapat menghasilkan noise atau gangguan besar pada frekuensi radio 1,2GHz – 1,6GHz. Ini sangat mengancam sinyal GPS.
“Jumlah dan intensitas noise akan meningkat dan dapat mengaburkan sinyal GPS selama periode ini,” kata Paul Kintner dari Departemen Teknik Elektro Universitas Cornell. Keakuratan GPS akan berkurang hingga 90%, dan dapat rusak. Hal ini sangat membahayakan dunia penerbangan, di mana fungsi GPS sudah seperti “nafas pada Manusia.
Hal ini pernah terjadi beberapa tahun silam, tepatnya pada akhir oktober 2003. Pada waktu itu, tidak hanya satelit GPS saja yang rusak, tapi juga satelit komunikasi publik.
Namun, yang paling bahaya adalah apabila distribusi listrik terganggu. Pada 28-30 Oktober 2003, hampir seluruh pembangkit listrik di dunia dinonaktifkan untuk sementara. Apabila listrik tidak dimatikan, maka akan terjadi kerusakan pada pembangkit-pembangkit listrik di setiap negara. Hal ini disebabkan karena terjadinya ketidakstabilan medan magnet di Bumi.

Dampak di Bumi
Terdapat beberapa dampak badai antariksa yang terjadi tanggal 28 dan 30 Oktober 2003. Dari pengamatan lapisan ionosfer di Tanjungsari, Sumedang, diketahui terjadi penurunan kerapatan elektron secara drastis di lapisan tersebut. Bahkan, begitu rendahnya kerapatan elektron di lapisan ionosfer itu membuat peralatan ionosonda IPS71 tidak mampu merekam keberadaan lapisan tersebut.
Keadaan seperti itu disebut blackout dan di dunia komunikasi radio ditandai dengan putusnya komunikasi secara tiba-tiba dalam waktu cukup lama. Hal ini terlihat dari hasil pengamatan sinyal gelombang pendek yang dipancarkan dari Kota Songkla (Thailand bagian selatan) dan diterima di Tanjungsari.
Pada tanggal 30 Oktober 2003, komunikasi Songkla-Tanjungsari putus sampai dua kali. Pertama, blackout selama sekitar empat jam terjadi antara pukul 02.36 WIB sampai dengan pukul 06.36 WIB, dan yang kedua kalinya berlangsung selama lima jam mulai pukul 08.36 WIB sampai 13.36 WIB.
Di antara kejadian blackout pertama dengan yang kedua, sinyal radio masih dapat diterima di Tanjungsari, namun sangat lemah.
Pemantauan sinyal gelombang RRI Jakarta pada frekuensi 9,680 MHz dan ABC Australia pada frekuensi 21,680 MHz juga mengalami gangguan pada hari itu. Bahkan, siaran RRI Jakarta, yang secara rutin dipantau sekitar pukul 9.00 WIB, pada hari itu tidak bisa dipantau.
Siaran ABC, yang dipantau setiap hari pukul 11.00-11.30 WIB, penerimaannya sangat buruk dan tidak seperti hari-hari sebelumnya. Keadaan serupa juga masih terjadi pada hari berikutnya. Bahkan, sinyal gelombang ABC Australia yang sehari sebelumnya masih dapat dipantau, tanggal 31 Oktober 2003 sama sekali tidak dapat dipantau.
Dampak yang lain lagi adalah meningkatnya ketinggian lapisan ionosfer. Beberapa saat sebelum blackout, tanggal 30 Oktober 2003, ketinggian lapisan ionosfer di atas Tanjungsari cenderung meningkat dan sesaat setelah blackout ketinggian lapisan ionosfer mencapai lebih dari 700 km dari permukaan Bumi. Ketinggian lapisan ionosfer normal biasanya hanya sekitar 300-500 km.
Ketinggian yang abnormal seperti ini juga masih terjadi pada tengah hari tanggal 31 Oktober 2003. Kenaikan ketinggian lapisan ionosfer secara drastis ini juga akan menyebabkan putusnya komunikasi radio. Keadaan yang tidak normal kemungkinan juga akan berdampak terhadap satelit orbit rendah (LEO). Selain itu, kami juga mendeteksi adanya kemungkinan gangguan sintilasi terhadap sinyal satelit pada tengah malam tanggal 30 Oktober 2003 sampai dengan dini hari tanggal 31 Oktober 2003 selama lebih dari 6 jam.

Sabtu, 03 Juli 2010

Segitiga Bermuda


Segitiga Bermuda (bahasa Inggris: Bermuda Triangle), terkadang disebut juga Segitiga Setan adalah sebuah wilayah lautan di Samudra Atlantik seluas 1,5 juta mil2 atau 4 juta km2 yang membentuk garis segitiga antara Bermuda, wilayah teritorial Britania Raya sebagai titik di sebelah utara, Puerto Riko, teritorial Amerika Serikat sebagai titik di sebelah selatan dan Miami, negara bagian Florida, Amerika Serikat sebagai titik di sebelah barat.

Segitiga bermuda sangat misterius. Sering ada isu paranormal di daerah tersebut yang menyatakan alasan dari peristiwa hilangnya kapal yang melintas. Ada pula yang mengatakan bahwa sudah menjadi gejala alam bahwa tidak boleh melintasi wilayah tersebut. Bahkan ada pula yang mengatakan bahwa itu semua akibat ulah makhluk luar angkasa
Sejarah awal
Pada masa pelayaran Christopher Colombus, ketika melintasi area segitiga Bermuda, salah satu awak kapalnya mengatakan melihat “cahaya aneh berkemilau di cakrawala”. Beberapa orang mengatakan telah mengamati sesuatu seperti meteor. Dalam catatannya ia menulis bahwa peralatan navigasi tidak berfungsi dengan baik selama berada di area tersebut.

Berbagai peristiwa kehilangan di area tersebut pertama kali didokumentasikan pada tahun 1951 oleh E.V.W. Jones dari majalah Associated Press. Jones menulis artikel mengenai peristiwa kehilangan misterius yang menimpa kapal terbang dan laut di area tersebut dan menyebutnya ‘Segitiga Setan’. Hal tersebut diungkit kembali pada tahun berikutnya oleh Fate Magazine dengan artikel yang dibuat George X. Tahun 1964, Vincent Geddis menyebut area tersebut sebagai ‘Segitiga Bermuda yang mematikan’, setelah istilah ‘Segitiga Bermuda’ menjadi istilah yang biasa disebut. Segitiga bermuda merupakan suatu tempat dimana di dasar laut tersebut terdapat sebuah piramid besar mungkin lebih besar dari piramid yang ada di Kairo Mesir. Piramid tersebut mempunyai jarak antara ujung piramid dan permukaan laut sekitar 500 m,di ujung piramid trsebut terdapat dua rongga lubang lebih besar.

Penemuan Piramida di Segitiga Bermuda
Beberapa ilmuwan Amerika, Perancis dan negara lainnya pada saat melakukan survey di area dasar laut Segitiga Bermuda, Samudera Atlantik, menemukan sebuah piramida berdiri tegak di dasar laut yang tak pernah diketahui orang. Panjang sisi dasar piramida ini mencapai 300 meter, tingginya 200 meter, dan jarak ujung piramida ini dari permukaan laut sekitar 100 meter. Ukuran, piramida ini lebih besar skalanya dibandingkan dengan piramida Mesir kuno yang ada di darat.

Di atas piramida terdapat dua buah lubang yang sangat besar, air laut dengan kecepatan tinggi melalui kedua lubang ini, dan oleh karena itu ombak yang besar dapat membentuk pusaran raksasa yang membuat perairan di sekitar ini menimbulkan ombak yang dahsyat menggelora dan badai pada permukaan laut.

Ada beberapa ilmuwan Barat yang berpendapat bahwa Piramida di dasar laut ini mungkin awalnya dibuat di atas daratan, lalu terjadi gempa bumi yang dahsyat, dan menggelamkan daratan ke dasar laut seiring dengan perubahan penurunan permukaan tanah. Ilmuwan lainnya berpendapat bahwa beberapa ratus tahun yang silam perairan di area Segitiga Bermuda dianggap pernah menjadi sebagai salah satu landasan aktivitas bangsa Atlantis, dan Piramida di dasar laut tersebut mungkin sebuah gudang pemasokan mereka.

Ada juga yang curiga bahwa Piramida kemungkinan adalah sebuah tanah suci yang khusus dilindungi oleh bangsa Atlantis pada tempat yang mempunyai sejenis kekuatan dan sifat khas energi kosmosnya, Piramida itu bisa menarik dan mengumpulkan sinar kosmos, medan energi atau energi gelombang lain yang belum diketahui dan struktur pada bagian dalamnya mungkin adalah resonansi gelombang mikro, yang memiliki efek terhadap suatu benda dan menghimpun sumber energi lainnya.

Li Hongzhi dalam buku yang berjudul Zhuan Falun mempunyai penjelasan tentang penemuan peradaban prasejarah sebagai berikut; “Di atas bumi ada benua Asia, Eropa, Amerika Selatan, Amerika Utara, Oceania, Afrika dan benua Antartika, yang oleh ilmuwan geologi secara umum disebut ‘lempeng kontinental’. Sejak terbentuknya lempeng kontinental sampai sekarang, sudah ada sejarah puluhan juta tahun. Dapat dikatakan pula bahwa banyak daratan berasal dari dasar laut yang naik ke atas, ada juga banyak daratan yang tenggelam ke dasar laut, sejak kondisi ini stabil sampai keadaan sekarang, sudah bersejarah puluhan juta tahun.

Namun di banyak dasar laut, telah ditemukan sejumlah bangunan yang tinggi besar dengan pahatan yang sangat indah, dan bukan berasal dari warisan budaya umat manusia modern, jadi pasti bangunan yang telah dibuat sebelum ia tenggelam ke dasar laut.” Dipandang dari sudut ini, misteri asal mula Piramida dasar laut ini sudah dapat dipecahkan.
Peristiwa-peristiwa terkenal
Penerbangan 19

Pesawat pada penerbangan TBF Grumman Avenger, mirip dengan penerbangan 19

Salah satu kisah yang terkenal dan bertahan lama dalam banyaknya kasus misterius mengenai hilangnya pesawat-pesawat dan kapal-kapal yang melintas di segitiga bermuda adalah Penerbangan 19. Penerbangan 19 merupakan kesatuan angkatan udara dari lima pesawat pembom angkatan laut Amerika Serikat.

Penerbangan itu terakhir kali terlihat saat lepas landas di Fort Lauderdale, Florida pada tanggal 5 Desember 1945. Pesawat-pesawat pada Penerbangan 19 dibuat secara sistematis oleh orang-orang yang ahli penerbangan dan kelautan untuk mengahadapi situasi buruk, namun tiba-tiba dengan mudah menghilang setelah mengirimkan laporan mengenai gejala pandangan yang aneh, dianggap tidak masuk akal.

Karena pesawat-pesawat pada Penerbangan 19 dirancang untuk dapat mengapung di lautan dalam waktu yang lama, maka penyebab hilangnya dianggap karena penerbangan tersebut masih mengapung-apung di lautan menunggu laut yang tenang dan langit yang cerah.

Setelah itu, dikirimkan regu penyelamat untuk menjemput penerbangan tersebut, namun tidak hanya pesawat Penerbangan 19 yang belum ditemukan, regu penyelamat juga ikut lenyap. Karena kecelakaan dalam angkatan laut ini misterius, maka dianggap "penyebab dan alasannya tidak diketahui".

Dan juga ditemukan adanya kaitan segitiga bermuda dengan atlantis yang ditemukan adanya penemuan kota-kota kuno dan berbagai bangunan di segitiga bermuda tersebut". Atlantis yang diduga tenggelam dalam waktu satu hari satu malam diduga kuat tenggelam di segitiga bermuda dan beberapa kawasan lainnya yang mirip dengan kejadian yang ada pada segitiga bermuda tersebut salah satunya yaitu di Indonesia, Malaysia, India, dan lainnya".
Kronologi dari beberapa peristiwa terkenal
1840: HMS Rosalie
1872: The Mary Celeste, salah satu misteri terbesar lenyapnya beberapa kapal di segitiga bermuda
1909: The Spray
1917: SS Timandra
1918: USS Cyclops (AC-4) lenyap di laut berbadai, namun sebelum berangkat menara pengawas mengatakan bahwa lautan tenang sekali, tidak mungkin terjadi badai, sangat baik untuk pelayaran
1926: SS Suduffco hilang dalam cuaca buruk
1938: HMS Anglo Australian menghilang. Padahal laporan mengatakan cuaca hari itu sangat tenang
1945: Penerbangan 19 menghilang
1952: Pesawat British York transport lenyap dengan 33 penumpang
1962: US Air Force KB-50, sebuah kapal tanker, lenyap
1970: Kapal barang Perancis, Milton Latrides lenyap; berlayar dari New Orleans menuju Cape Town.
1972: Kapal Jerman, Anita (20.000 ton), menghilang dengan 32 kru
1976: SS Sylvia L. Ossa lenyap dalam laut 140 mil sebelah barat Bermuda.
1978: Douglas DC-3 Argosy Airlines Flight 902, menghilang setelah lepas landas dan kontak radio terputus
1980: SS Poet; berlayar menuju Mesir, lenyap dalam badai
1995: Kapal Jamanic K (dibuat tahun 1943) dilaporkan menghilang setelah melalui Cap Haitien
1997: Para pelayar menghilang dari kapal pesiar Jerman
1999: Freighter Genesis hilang setelah berlayar dari Port of Spain menuju St Vincent.

Kamis, 01 Juli 2010

Angin puting beliung=Angin leysus=Angin tornado


Angin puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin “Leysus”, di daerah Sumatera disebut “Angin Bohorok” dan masih ada sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu “Tornado” mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari atau sore hari pada musim pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar.
Ciri-ciri datangya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah (bumi).

Proses terjadinya angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Animasi proses terjadinya angin puting beliung.

Pencegahan
Waspadai saat pancaroba .
Mengadakan penghijauan karena dengan adanya penghijauan udara tidak terlalau panas sehingga tidak terjadi perbedaan panas yang dapat menimbulkan adanya angin puting beliung.
Apabila terjadi angin puting beliung menghindar dari bangunan tinggi yang rawan seperti billboard yang rapuh, pohon tinggi yang rapuh dan tua cari tempat yang aman dan kuat atau menghindar jauh.
Membuat rumah yang permanen dan kuat.
Membuat tempat perlindungan di bawah tanah apabila tempat tinggal sering terjadi angin puting beliung.
Dampak
Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin.

Rabu, 30 Juni 2010

EL NINO DAN LA NINA

El Nino merupakan fenomena global dari sistem interaksi laut dan atmosfer yang
ditandai dengan memanasnya suhu muka laut di pasifik ekuator atau anomali
suhu muka laut di wilayah perairan tersebut positif (lebih tinggi dari rata-ratanya).
Sedangkan La Nina merupakan kebalikan dari El Nino yaitu ditandai dengan
mendinginnya suhu muka laut di Pasifik Ekuator atau anomali suhu muka laut
di wilayah perairan tersebut negatif (lebih rendah dari rata-ratanya).
Berdasarkan intensitasnya, El Nino dapat dikategorikan sebagai :
1. El Nino lemah (Weak El Nino) yaitu jika anomali suhu muka laut di Pasifik
Ekuator bernilai positif antara (+0,5°C) s.d. (+1,0°C) dan berlangsung selama
3 bulan berturut-turut atau lebih.
2. El Nino Sedang (Moderate El Nino) yaitu jika anomali suhu muka laut di
Pasifik Ekuator bernilai positif antara (+1,1°C ) s.d. (+1,5°C) dan berlangsung
selama 3 bulan berturut-turut atau lebih.
3. El Nino kuat (Strong El Nino) yaitu jika anomali suhu muka laut di Pasifik
Ekuator bernilai positif >1,5°C dan berlangsung selama 3 bulan berturut-turut
atau lebih.
Fenomena El Nino umumnya berdampak curah hujan di sebagian wilayah
Indonesia akan berkurang. Berkurangnya curah hujan tersebut sangat tergantung
dari intensitas El Nino yang sedang berlangsung. Mengingat luasnya wilayah Indonesia dan posisi geografis Indonesia yang merupakan benua maritim, maka
tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh El Nino. Sebaliknya, fenomena
La Nina umumnya akan berdampak meningkatnya curah hujan di indonesia yang
intensitasnya juga tergantung dari intensitas La Nina yang sedang berlangsung.

Selasa, 29 Juni 2010

Berapa banyak tulang yang manusia miliki?


Anak bayi yang baru lahir memiliki 270 tulang. Beberapa tulang akan bergabung menjadi satu saat kita mulai dewasa dan saat itu, tulang yang dimiliki oleh orang dewasa menjadi 206. Pada bagian pusat, terdapat 74 tulang, termasuk 26 tulang punggung, 22 pada bagian tengkorak dan 25 pada bagian-bagian yang disebut rusuk. Tangan dan kaki memiliki 126 tulang, 62 di kaki dan 64 di tangan. Telinga kita sendiri juga memiliki 6 buah tulang.

Mengapa langit berwarna biru?


Atmosfer bumi mengandung molekul gas kecil dan partikel (butiran) debu. Sinar matahari yang memasuki atmosfir tersebut bertemu dengan molekul gas dan partikel debu tadi. Warna sinar yang memiliki gelombang sinar lebih panjang seperti merah dan kuning, dapat melewati dan menembus molekul gas dan debu tadi. Tetapi warna biru yang memiliki gelombang sinar lebih pendek dipantulkan kembali ke atas atmosfer. Itulah mengapa langit terlihat berwarna biru. Prinsip yang sama berlaku juga dengan air di laut atau danau yang terlihat berwarna biru.

Apa yang Dimaksud dengan Gas Rumah Kaca?

Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat juga timbul akibat aktivitas manusia.
Gas rumah kaca yang paling banyak adalah uap air yang mencapai atmosfer akibat penguapan air dari laut, danau dan sungai. Karbondioksida adalah gas terbanyak kedua. Ia timbul dari berbagai proses alami seperti: letusan vulkanik; pernapasan hewan dan manusia (yang menghirup oksigen dan menghembuskan karbondioksida); dan pembakaran material organik (seperti tumbuhan).
Karbondioksida dapat berkurang karena terserap oleh lautan dan diserap tanaman untuk digunakan dalam proses fotosintesis. Fotosintesis memecah karbondioksida dan melepaskan oksigen ke atmosfer serta mengambil atom karbonnya.

Mengapa Tubuh Kita Gemetar pada Saat Cuaca Dingin?

Tubuh manusia tidak dapat mengtoleransi suhu yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi. Seseorang yang berada di luar ruangan dengan temperatur udara di bawah minus 29oC tanpa mengenakan pakaian yang cukup tebal akan beku dan berakhir pada kematian karena tubuhnya kehilangan panas. Temperatur tubuh normal adalah 37oC, dan ketika temperatur udara lebih rendah dari temperatur tubuh, panas akan mengalir dari tubuh kita. Pada temperatur udara sedang (berkisar antara 15-20oC), tubuh kita tidak terlalu bermasalah, bahkan sesungguhnya temperatur udara sedang sangat dibutuhkan karena tubuh kita memproduksi panas berlebih dari yang kita butuhkan dan harus dilepas sebagian. Suatu kondisi di mana temperatur udara sangat rendah sehingga tubuh melepas terlalu banyak panas sehingga temperatur tubuh turun disebut dengan hypothermia. Penurunan panas tubuh badan antara 1oC hingga 2oC mengakibatkan tubuh gemetar, yang merupakan salah satu usaha tubuh kita untuk menaikkan temperatur tubuh melalui gerakan dari sendi-sendi otot. Penurunan yang lebih drastis lagi mengakibatkan kehilangan kesadaran dan bahkan kematian.
Kebalikan dari kondisi di atas disebut dengan hiperthermia. Hal ini dapat disebabkan oleh tingginya udara di luar maupun faktor dari dalam tubuh kita sendiri yaitu ketika seseorang menderita demam.

Bagaimana terjadinya awan?


Panas dari matahari akan menyebabkan air dilaut, sungai dan danau menguap. Uap air yang hangat tersebut akan bergerak naik keatas, dan saat uap tersebut naik, uap air mulai menjadi dingin. Hasilnya, uap air tersebut mulai berkondensasi membentuk kembali butiran-butiran air. Kumpulan dari butiran-butiran air dilangit tersebut yang kita kenal sebagai awan. Butiran-butiran air yang makin lama makin membesar akhirnya akan jatuh kembali ke bumi sebagai hujan. Kadangkala, suhu udara yang terlalu dingin membuat butiran-butiran air tersebut membeku membentuk es dan jatuh kembali ke bumi sebagai salju.

Bagaimana pelangi terbentuk?


Pelangi terbentuk karena pembiasan sinar matahari oleh tetesan air yang ada di atmosfir. Ketika sinar matahari melalui tetesan air, cahaya tersebut dibengkokkan sedemikian rupa sehingga membuat warna-warna yang ada pada cahaya tersebut terpisah. Tiap warna dibelokkan pada sudut yang berbeda, dan warna merah adalah warna yang paling terakhir dibengkokkan, sedangkan ungu adalah yang paling pertama. Fenomena ini yang kita lihat sebagai pelangi.

Mengapa Bisa Terjadi Petir?


Petir terjadi akibat perpindahan muatan negatif menuju ke muatan positif. Menurut batasan fisika, petir adalah lompatan bunga api raksasa antara dua massa dengan medan listrik berbeda. Prinsip dasarnya kira-kira sama dengan lompatan api pada busi.
Petir adalah hasil pelepasan muatan listrik di awan. Energi dari pelepasan itu begitu besarnya sehingga menimbulkan rentetan cahaya, panas, dan bunyi yang sangat kuat yaitu geluduk, guntur, atau halilintar. Geluduk, guntur, atau halilintar ini dapat menghancurkan bangunan, membunuh manusia, dan memusnahkan pohon. Sedemikian raksasanya sampai-sampai ketika petir itu melesat, tubuh awan akan terang dibuatnya, sebagai akibat udara yang terbelah, sambarannya yang rata-rata memiliki kecepatan 150.000 km/detik itu juga akan menimbulkan bunyi yang menggelegar.

Mengapa pesawat terbang yang jauh diatas terlihat lambat bergerak


Ketika kita melihat sesuatu yang bergerak, yang patut kita sadari adalah perubahan sudut pandang dari mata kita terhadap obyek yang bergerak tersebut. Obyek yang berada dekat sekali dengan kita, walaupun bergerak tidak terlalu cepat, akan membuat kita memutarkan kepala hanya untuk melihat kemana obyek itu sekarang berada. Ketika kamu melihat sesuatu obyek yang bergerak di kejauhan, perubahan sudut pandang yang terjadi tidak sebesar apabila obyek itu ada di dekat kita sehingga kita merasa bahwa obyek tersebut bergerak lambat, seperti pada pesawat yang sedang terbang jauh di atas kita. Contoh lainnya adalah bulan. Bulan bergerak mengelilingi bumi dengan kecepatan rata-rata 1.022 Km/jam, tetapi karena jarak antara kita dengan bulan yang jauh, bulan kelihatan tidak bergerak sama sekali, karena kita hampir tidak merasakan perubahan sudut pandang.

Mengapa matahari berwarna merah saat terbit dan terbenam?



Saat matahari terbit dan terbenam, sinar dari matahari melakukan perjalanan yang lebih panjang dibandingkan dengan diwaktu lain seperti siang karena jarak antara kita dan matahari di waktu terbit dan terbenam lebih jauh dibandingkan diwaktu siang. Warna sinar yang mampu mencapai kita adalah warna yang mempunyai gelombang sinar lebih panjang yaitu merah. Inilah sebabnya mengapa matahari terlihat merah diwaktu tersebut