Selasa, 11 Oktober 2022

Globalisasi

 

Globalisasi

globalisasi adalah suatu proses sosial yang di dalamnya kendala geografi terhadap pengaturan sosial dan budaya menjadi surut dan manusia menjadi semakin sadar bahwa pengaturan tersebut menjadi semakin surut. Globalisasi menciptakan masyarakat dunia saling bergantung dalam berbagai bidang kehidupan

Bentuk globalisasi:

1.     Bidang budaya

2.     Bidang komunikasi

3.     Bidang ekonomi

4.     Bidang IPTEK

5.     Bidang transportasi

 

Dampak Positif Globalisasi

1)     Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

2)     Meningkatnya Efektivitas dan Efi siensi

3)     Perekonomian Suatu Negara Semakin Meningkat

4)     Meningkatnya Taraf Hidup Masyarakat

5)     Komunikasi Semakin Cepat dan Mudah

6)     Berkembangnya Dunia Pariwisata

7)     Perkembangan Alat Komunikasi dan Keterbukaan Informasi

Dampak Negatif Globalisasi

1)    Westernisasi

Faktor penyebab terjadinya westernisasi sebagai berikut!

(1) Kurang penguasaan dan berkembangnya iptek.

(2) Masyarakat yang bersifat konsumtif terhadap barang-barang luar negeri.

(3) Maraknya budaya Barat dan akulturasi (percampuran) budaya.

(4) Kurangnya kesadaran masyarakat memilah budaya yang baik atau buruk.

(5) Munculnya keinginan untuk mencari kebebasan, seperti negara negara Barat

(6) Meniru gaya berbusana, rambut, serta gaya hidup ke barat-baratan.

        Dampak Positif Westernisasi

(1) Dapat menguasai iptek.

(2) Terjadi akulturasi (percampuran) budaya sehingga tidak mengalami kebosanan budaya karena masyarakat selalu menginginkan hal-hal yang baru.

(3) Penggunaan bahasa lain dalam komunikasi meningkatkan wawasan dan pengetahuan.

(4) Munculnya ide-ide baru yang dapat membantu kemajuan iptek.

        Dampak Negatif Westernisasi

(1) Lunturnya jiwa nasionalis dan jati diri bangsa.

(2) Melunturkan semangat cinta akan bangsa dan budaya sendiri.

(3) Gaya hidup yang bersifat konsumtif.

(4) Mencari segala sesuatu yang instan.

(5) Budaya Barat yang dikenal dengan konsep liberalisme, mengakibatkanmunculnya pornografi , pergaulan bebas, dan sebagainya.

2)    Demoralisasi

3)    Kesenjangan Sosial Ekonomi

4)    Kriminalitas

5)    Pencemaran

6)    Kenakalan remaja: Vandalisme dan tawuran merupakan salah satu gejala kenakalan remaja yang banyak ditemukan di sekitar lingkungan.

        Bentuk-bentuk kenakalan remaja di antaranya sebagai berikut.

(a) Kenakalan remaja yang menimbulkan korban fi sik pada orang lain, seperti perkelahian, perampokan, pembunuhan.

(b) Kenakalan remaja yang menimbukan korban materi, seperti perusakan, pencurian, pencopetan, pemerasan.

(c) Kenakalan remaja yang tidak menimbulkan korban di pihak lain, seperti penyalahgunaan narkoba.

(d) Kenakalan yang melawan status, sebagai pelajar dengan cara membolos, mengingkari status sebagai anak dengan cara pergi dari rumah atau membantah perintah orang tua.

(e) Kenakalan remaja nonkriminal adalah remaja yang cenderung tertarik pada kesenangan yang sifatnya menyendiri, apatis terhadap kegiatan masyarakat atau sekolah, melamun, mudah tersinggung, dan sebagainya.

(f) Perasaannya sangat peka dan mudah terluka, cepat tersinggung dan membesar-besarkan kekurangannya sendiri.

Gejala dari kenakalan remaja bentuk tersebut di antaranya sebagai berikut.

(a) Mengebut di jalan.

(b) Membentuk kelompok-kelompok dengan aturan tidak etis, misalnya kelompok pergaulan bebas.

(c) Membentuk kelompok yang cenderung membawa ke arah destruktif, seperti kelompok tawuran, pemerasan.

(d) Pengedaran gambar atau VCD porno di kalangan anak remaja.

(e) Memakai, mengedarkan, dan memasuki jaringan pemakaian narkoba dan obat-obat terlarang.

(f) Tindakan indisipliner di sekolah, di rumah, di tempat umum, misalnya tidak masuk sekolah, membolos, tawuran, tidak patuh pada orang tua, dan guru.

(g) Mencoret-coret dan merusak fasilitas umum.

(h) Melakukan tindakan penyimpangan seksual yang tidak sesuai dengan nilai-nilai serta norma yang berlaku, misalnya pemerkosaan, pencabulan, kumpul kebo dan sebagainya.

(i) Melakukan tindakan kriminal misalnya: mencuri, merampok, membunuh dan sebagainya.

Faktor Intern kenakalan ramaja

 (1) Krisis Identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Integrasi pertama, terbentuknya perasaan akan konsisten dalam kehidupannya. Integrasi kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.

(2) Faktor Kepribadian: Masa remaja dikatakan sebagai masa yang sedang mencari jati diri. Pada periode ini, seseorang meninggalkan masa anak-anak untuk menuju masa dewasa. Masa ini dirasakan sebagai suatu krisis identitas karena belum adanya pegangan. Kepribadian yang tidak dapat dibentuk dengan baik akan mengarahkan remaja untuk melakukan kenakalan dan tindakan menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku.

(3) Faktor status dan peranannya dalam masyarakat Tindakan menyimpang terhadap hukum yang pernah dilakukan anak mendorong kembali si anak melakukan penyimpangan. Seorang anak yang pernah berbuat menyimpang terhadap hukum yang berlaku, sering kali pada saat kembali ke masyarakat status atau sebutan

’’eks atau mantan atau bekas” yang diberikan oleh masyarakat sulit terhapuskan sehingga anak tersebut kembali melakukan tindakan penyimpangan hukum karena merasa tertolak dan terasingkan.

Faktor Eksternal kenakalan remaja

(1) Kondisi Lingkungan Keluarga: Kondisi orang tua di lingkungan keluarga dapat menyebabkan terjadinya kenakalan remaja. Misalnya saja, orang tua yang disibukkan oleh karir dan pekerjaaan, menjadi kurang perhatian dan memberikan kasih sayang kepada anak. Selain itu, kesibukan mereka mengakibatkan kurangnya proses dialogis dan komunikasi efektif antara orang tua dan anak. Penyebab kenakalan remaja pada anak dari keluarga mampu atau kaya bukan terletak pada materi, tetapi lebih pada kurangnya kasih sayang dan perhatian. Sementara pada keluarga yang kurang mampu, penyebab kenakalan remaja adalah kurangnya perhatian orang tua karena sibuk mencari nafkah, ketidakmampuan untuk rekreasi, kondisi perumahan yang tidak memenuhi syarat, ketidakmampuan orang tua menyekolahkan anak, suatu pengaruh seseorang memiliki daya beli bukan karena faktor kebutuhan, tetapi takut akan sebutan ketinggalan zaman dan hanya untuk memenuhi gaya hidup dan sebagainya.

(2) Kontak Sosial dari Lembaga Masyarakat Kurang Baik : Apabila sistem pengawasan lembaga-lembaga sosial masyarakat terhadap pola perilaku anak muda sekarang kurang berjalan dengan baik, akan memunculkan tindakan penyimpangan terhadap nilai dan norma yang berlaku. Misalnya, mudah menoleransi tindakan anak muda yang menyimpang dari hukum atau norma yang berlaku, seperti mabuk-mabukan yang dianggap hal yang wajar, tindakan perkelahian antara anak muda dianggap hal yang biasa saja. Sikap kurang tegas dalam menangani tindakan penyimpangan perilaku ini akan makin meningkatkan kuantitas dan kualitas tindak penyimpangan di kalangan anak muda

(3) Kondisi Geografi s atau Kondisi Alam Fisik :Kondisi geografi s yang tidak subur, kering, tandus dapat juga menjadi penyebab seorang remaja melakukan tindakan menyimpang, terlebih pada individu yang bermental negatif. Tindakan kenakalan remaja akibat dari kondisi ini, misalnya melakukan pencurian, mengganggu keamanan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, melakukan perusakan.

(4) Faktor Kesenjangan Ekonomi dan Disintegrasi Politik : Kesenjangan yang nyata dan tampak antara orang kaya dan orang miskin menyebabkan kecemburuan sosial yang dapat diwujudkan dalam bentuk tindakan perusakan, pencurian, dan perampokan. Disintegrasi politik (perang, konflik antarparpol dan sebagainya) dapat memengaruhi jiwa remaja yang kemudian bisa menimbulkan tindakan penyimpangan.

upaya mengatasi kenakalan remaja sebagai berikut.

(a) Menguatkan sikap mental remaja agar mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.

(b) Memberikan pendidikan tidak hanya dalam penambahan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga pendidikan mental, pribadi, agama dan budi pekerti.

(c) Menyediakan sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi perkembangan pribadi yang wajar.

(d) Menyelenggarakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan mengemukakan pandangan dan pendapat para remaja dan memberikan pengarahan yang positif.

(e) Mendirikan tempat latihan untuk menyalurkan kreativitas para remaja.

Sumber:

isip.undip.ac.id/id/2016/07/17/teatrikal-makroekonomisme-globalisasi/ 
Pertanyaan pemantik:
Evaluasi:
Asesmen formatif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar