Orde Baru
adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Suharto di Indonesia. Lahirnya
Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya Surat Perintah Sebelas Maret 1966. Masa
orde baru berlangsung dari tahun 1966 sampai tahun 1998.
1. PERKEMBANGAN POLITIK
a. Supersemar
Pada tanggal 12 Januari 1966 pelajar, mahasiswa, dan masyarakat mengajukan
Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura) Isi Tritura tersebut, yaitu:
1) Bubarkan PKI.
2) Bersihkan Kabinet Dwikora dari unsur-unsur Gerakan 30
September.
3) Turunkan harga.
Guna memulihkan keamanan negara,
pada tanggal 11 Maret 1966 Presiden Soekarno mengeluarkan surat perintah kepada
Letjen Soeharto untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu dalam
rangka memulihkan keamanan dan kewibawaan pemerintah. Surat itu dikenal sebagai
Surat Perintah 11 Maret, atau SP 11 Maret, atau Supersemar. Isi Supersemar
adalah pemberian mandat kepada Letjen. Soeharto selaku Panglima Angkatan Darat dan
Pangkopkamtib untuk memulihkan keadaan dan kewibawaan pemerintah. Keluarnya
Supersemar dianggap sebagai tonggak lahirnya Orde Baru.
b. Penataan Stabilitas Politik
Pada
tanggal 12 Maret 1967 Sidang Istimewa MPRS menetapkan Letjen Soeharto sebagai
pejabat presiden. Dengan dikukuhkannya Letjen Soeharto sebagai presiden,
Indonesia memasuki masa kepemimpinan yang baru, yaitu masa Orde Baru.
Langkah-langkah yang dilakukan Soeharto untuk penataan stabilitas politik
antara lain adalah :
1). Pemulihan Politik Luar Negeri Indonesia Bebas
Aktif
2). Pemulihan Hubungan dengan Malaysia
3). Kembali Menjadi Anggota PBB
4). Ikut Memprakarsai Pembentukan ASEAN
c. Penyederhanaan Partai Poitik
Pada masa Orde Baru, pemerintah
melakukan penyederhanaan dan penggabungan (fusi) partai-partai politik menjadi
tiga kekuatan sosial politik. Tiga kekuatan sosial politik itu adalah sebagai
berikut.
1) Partai Persatuan Pembangunan
(PPP) yang merupakan gabungan dari NU, Parmusi, PSII, dan Perti.
2) Partai Demokrasi Indonesia
(PDI) yang merupakan gabungan dari PNI, Partai Katolik, Partai Murba, IPKI, dan
Parkindo
3) Golongan Karya (Golkar)
d. Pemilihan Umum
Selama
masa Orde Baru, pemerintah berhasil melaksanakan enam kali pemilihan umum,
yaitu tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Dalam setiap Pemilu yang
diselenggarakan selama masa pemerintahan Orde Baru, Golkar selalu memperoleh
mayoritas suara dan memenangkan Pemilu.
e. Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4)
Pada tanggal 12 April 1976, Presiden Soeharto mengemukakan
gagasan mengenai pedoman untuk menghayati dan mengamalkan Pancasila yang terkenal
dengan nama Eka Prasetia Pancakarsa untuk mendukung pelaksanaan
Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Oleh karena itu, sejak tahun
1978 pemerintah menyelenggarakan penataran P4 pada semua lapisan masyarakat.
Penataran P4 ini bertujuan membentuk pemahaman
yang sama terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
f. Dwifungsi ABRI
Dwi Fungsi ABRI maksudnya adalah bahwa ABRI memiliki dua fungsi,
yaitu fungsi sebagai pusat kekuatan militer yang melindungi segenap bangsa Indonesia,
dan fungsi sebagai kekuatan sosial yang secara aktif melaksanakan kegiatan-kegiatan
pembangunan nasional.
2. PERKEMBANGAN EKONOMI
Pada masa Orde Baru dalam
melaksanakan program ekonomi, pemerintah menetapkan kebijakan ekonomi jangka
pendek dan jangka panjang.
a.
Program Jangka Pendek
Program jangka pendek dalam rangka penyelamatan ekonomi nasional
diwujudkan dengan stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi. Stabilisasi yang dimaksud
adalah pengendalian inflasi supaya harga-harga tidak melonjak terus secara
cepat. Rehabilitasi yang dimaksud adalah rehabilitasi fisik terhadap
prasaranaprasarana dan alat-alat produksi yang banyak mengalami kerusakan
b.
Program Jangka Panjang
Program jangka panjang yang dilaksanakan oleh pemerintah Orde
Baru diwujudkan dengan pelaksanaan rencana pembangunan jangka panjang (25 tahun).
Pembangunan jangka panjang dilakukan secara periodik lima tahunan yang disebut
Pelita (Pembangunan Lima Tahun).
Banyak sekali pembangunan yang berhasil dilakukan oleh Soeharto pada masa ini,
sehingga beliau mendapat julukan sebagai “Bapak
Pembangunan Nasional”.
3. KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA ORDE BARU
a. Kehidupan
Sosial
Pada masa Orde Baru, pemerintah
berhasil mewujudkan stabilitas politik dan menciptakan suasana aman bagi
masyarakat Indonesia Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari penurunan angka
kemiskinan, penurunan angka kematian bayi, dan peningkatan partisipasi pendidikan
dasar. Program-program untuk perbaikan kesejahteraan rakyat yang dilaksanakan
pada masa Orde Baru antara lain adalah sebagai berikut ;
-
Transmigrasi adalah suatu program yang dibuat oleh
pemerintah Indonesia untuk memindahkan penduduk dari suatu daerah yang padat
penduduk ke daerah lain di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
-
Keluarga Berencana (KB) merupakan
program pemerintah yang dirancang untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan
jumlah penduduk
-
Puskesmas dan Posyandu
merupakan dua fasilitias kesehatan yang didirikan oleh pemerintah untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.
b. Pendidikan
Dalam rangka memberikan kesempatan belajar yang lebih luas,
pemerintah Orde Baru melaksanakan program-program berikut.
1) Instruksi Presiden (Inpres) Pendidikan Dasar. Adanya
Instruksi Presiden ini membuat jumlah sekolah dasar meningkat pesat. Tercatat
pada periode 1993/1994 hampir 150.000 unit SD Inpres telah dibangun.
2) Program Pemberantasan Buta Huruf yang dimulai pada tanggal 16
Agustus 1978
3) Program Wajib Belajar yang dimulai pada tanggal 2 Mei 1984
4) Program Gerakan Orang Tua Asuh (GNOTA).
c. Kebudayaan
Pada masa Orde baru, usaha peningkatan dan pengembangan seni dan
budaya diarahkan kepada upaya memperkuat kepribadian, kebanggaan, dan kesatuan
nasional. Oleh karena itu, dilakukan pembinaan dan pengembangan seni secara
luas melalui sekolah seni, kursus seni, organisasi seni dan wadah-wadah kegiatan
seni lainnya. Selain itu, dilakukan pula upaya penyelamatan, pemeliharaan, dan
penelitian warisan sejarah budaya nasional. Upaya ini diwujudkan dengan
menginventarisasi peninggalan purbakala yang meliputi 1165 situs purbakala dan
rehabilitasi serta perluasan museum.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar