Masa reformasi di Indonesia adalah masa setelah berakhirnya
pemerintahan Orde Baru. Masa reformasi dimulai pada tanggal 21 Mei 1988 saat
Presiden Soeharto mengundurkan diri dan digantikan oleh Wakil Presiden B.J. Habibie.
Masa reformasi terus berlanjut hingga saat ini.
1. LAHIRNYA GERAKAN REFORMASI
Reformasi merupakan suatu
gerakan yang menghendaki adanya perubahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara ke arah yang lebih baik secara konstitusional. Munculnya
keinginan untuk melakukan perubahan itu muncul disebabkan oleh dampak negatif
dari kebijakan-kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah Orde Baru. Pada masa
Orde Baru pemerintah berhasil mewujudkan kemajuan pembangunan yang pesat. Namun
kemajuan pembangunan itu ternyata tidak merata. Kebijakan pemerintah Orde Baru
yang terlalu memfokuskan pertumbuhan ekonomi ternyata menjadi pemicu
terbentuknya mentalitas dan budaya korupsi di kalangan para pejabat di Indonesia.
Selain itu, pelaksanaan kebijakan
politik yang cenderung otoriter dan sentralistik tidak memberikan ruang
demokrasi dan kebebasan rakyat untuk berpartisipasi penuh dalam proses pembangunan.
Dampak-dampak negatif inilah yang kemudian mendorong munculnya keinginan rakyat
Indonesia untuk melakukan perubahan. Demonstrasi-demonstrasi mahasiswa berskala
besar terjadi di seluruh Indonesia. Tuntutan mahasiswa dalam aksi-aksinya
adalah penurunan harga sembako (sembilan bahan pokok), penghapusan monopoli,
kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) serta
menuntut Presiden Soeharto turun dari jabatannya.
Akhirnya Pada tanggal 21 Mei
1998, Presiden Soeharto menyatakan mengundurkan diri sebagai presiden dan
menyerahkan jabatan presiden kepada wakilnya B.J. Habibie. Peristiwa
pengunduran diri Presiden Soeharto ini menandai berakhirnya masa pemerintahan
Orde Baru selama 32 tahun dan dimulainya masa Reformasi.
2. PERKEMBANGAN POLITIK
a. Sidang Istimewa MPR 1998
Pada
tanggal 10-13 November 1998, MPR mengadakan Sidang Istimewa untuk menentapkan
langkah pemerintah dalam melaksanakan reformasi di segala bidang. Dalam Sidang
Istimewa MPR 1998 terjadi perombakan besar-besaran terhadap sistem hukum dan
perundang-undangan.
b. Otonomi Daerah
Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan
c. Pencabutan Pembatasan Partai Politik
Dengan adanya kebebasan untuk mendirikan partai politik, pada
pertengahan bulan Oktober 1998 sudah tercatat sebanyak 80 partai politik
dibentuk. Menjelang Pemilihan Umum tahun 1999, partai politik yang terdaftar
mencapai 141 partai
d. Penghapusan Dwi Fungsi ABRI
Pada masa reformasi Dwi Fungsi ABRI dihapuskan secara bertahap sehingga
ABRI berkonsentrasi pada fungsi pertahanan dan keamanan.
e. Penyelenggaraan Pemilu
Sejak dimulainya masa reformasi hingga tahun 2015, pemerintah
telah melaksanakan empat kali pemilihan umam, yaitu pemilu tahun 1999, 2004,
2009, 2014 dan 2018. Berbeda dengan pemilu-pemilu pada masa Orde Baru yang hanya
diikuti oleh tiga partai politik, pemilu pada masa reformasi diikuti oleh banyak
partai politik. Meskipun diikuti oleh banyak partai politik, pemilu pada masa
reformasi berlangsung aman dan tertib.
3. PERKEMBANGAN EKONOMI
a. B.J. Habibie
Pada masa pemerintahan B.J
Habibie ditetapkan kebijakan pokok di bidang ekonomi, yaitu penanggulangan
krisis ekonomi dengan sasaran terkendalinya nilai rupiah dan tersedianya kebutuhan
bahan pokok dan obat-obatan dengan harga terjangkau serta berputarnya roda
perekonomian nasional, dan pelaksanaan reformasi ekonomi.
b. Abdurrahman Wahid
Pada masa ini, kondisi ekonomi
Indonesia mulai menunjukkan adanya perbaikan dan kondisi keuangan sudah mulai
stabil. Namun,keadaan kembali merosot. Melemahnya nilai tukar rupiah tersebut
berdampak negatif terhadap perekonomian nasional dan menghambat usaha pemulihan
ekonomi.
c. Megawati Soekarnoputri
Pada masa ini, nilai tukar
rupiah terhadap dolar Amerika berhasil distabilkan dan berdampak pada
terkendalinya harga-harga barang. Selain itu tingkat inflasi rendah dan
cadangan devisa negara stabil. Namun, pertumbuhan ekonomi masih tergolong rendah
yang disebabkan kurang menariknya perekonomian Indonesia bagi investor dan
karena tingginya suku bunga deposito.
d. Susilo Bambang Yudhoyono
Perekonomian Indonesia mengalami
perkembangan yang cukup baik pada masa kepemimpinan Presiden Soesilo Bambang
Yudhoyono. Hal ini terlihat dari rata-rata pertumbuhan ekonomi yang berkisar
pada 5% sampai 6% per tahun serta kemampuan ekonomi Indonesia yang bertahan
dari pengaruh krisis ekonomi dan finansial yang terjadi di zona Eropa sepanjang
tahun 2008 hingga 2009.
4. KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA REFORMASI
a. Kehidupan Sosial
Pada masa reformasi masyarakat
lebih bebas menyuarakan berbagai aspirasinya. Hal ini didukung dengan adanya reformasi
di bidang komunikasi. Media massa seperti surat kabar, majalah dan lainnya
dapat menyalurkan aspirasi dan gagasan secara bebas. Dicabutnya ketetapan untuk
meminta Surat Izin Terbit (SIT) bagi media massa cetak, sehingga media massa
cetak tidak lagi khawatir dibredel melalui mekanisme pencabutan Surat
Izin Terbit
b. Pendidikan
Sesuai dengan agenda reformasi
bidang pendidikan, terutama masalah kurikulum yang harus ditinjau paling sedikit
lima tahunan, Pemerintah pada masa Reformasi melakukan beberapa kali perubahan
kurikulum. Kurikulum tersebut adalah sebagai berikut :
1) Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
2) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3) Kurikulum 2013
c. Kebudayaan
Dalam bidang kebudayaan
dilakukan upaya pelestarian budaya dengan mendaftarkan warisan budaya Indonesia
ke United Nations Educational, Scientific, and Cultural Oganization (UNESCO)
atau Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Upaya ini dilakukan untuk menghindari klaim negara lain terhadap warisan budaya
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar